Bagaimana Listrik Sampai ke Rumah?












Listrik merupakan salah satu elemen kehidupan manusia saat ini. Hampir setiap orang menggunakan listrik dalam kehidupan sehari – hari. Tanpa listrik jelas kita akan kesulitan dalam menjalankan aktifitas. Di Indonesia saat ini setiap rumah pasti sudah memiliki listrik untuk menghidupi kehidupan masyarakat mulai dari rumah, perkantoran, dan industri.

Meski semua orang sudah menggunakan lsitrik namun tidak sedikit yang masih kuran tahu bagaimana listrik bisa sampai ke tangan konsumen terutama sampai ke rumah anda. Banyak orang yang tahu fungsi listrik namun kurang mengetahui proses listrik sampai ke rumah – rumah.

Pertanyaan besar mungkin terlintas di benak anda, darimana sumber listrik berasal, bagaimana proses penayalurannya ke rumah – rumah. Dari berberapa pertanyaan yang ada saat ini kami akan menjelaskan melalui tulisan berikut :

Proses Listrik Bisa Sampai ke Rumah

 


Untuk memahami bagaimana listrik bisa sampai ke rumah ada tiga proses utama yang terjadi pada listrik, yakni pembangkit, transmisi, dan distribusi. Ketiga proses tersebut berperan penting agar listrik bisa sampai ke rumah anda. Kami akan menjelaskan lebih detail melalui proses berikut :

1. Proses Pembangkitan listrik 


Pada mulanya listrik harus dihasilkan melalui suatu pembangkit yang akan ditransmisikan kepada masyarakat ke rumah – rumah. Pembangkit listrik merupakan suatu tempat dimana energi tertentu menjadi listrik. Biasanya energi yang dihasilkan berupa energi mekanik yang berasal dari alat bernama generator.

Sebuah Pembangkit Listrik bisa bekerja jika ada energi awal atau potensial yang akan dirubah menjadi energi listrik. Energi potensial ini bisa berasal dari berbagai macam sumber mulai dari migas, batubara, air, angin, matahari, dan sebagainya. Di Indonesia, ada berbagai pembangkit listrik yang dibangun dan terdiri atas beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :

· PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

· PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)

· PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)

· PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)

· PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

· PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

· PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

· PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)

Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkit listrik tentu memiliki daya besar dan tegangan sangat tinggi. Untuk bisa dinikmati ke rumah, perlu ada sistem yang mengatur agar hal ini dapat terjadi. Disinilah proses transmisi dan distribusi dilakukan yang penjelasannya dapat disimak pada penjelasan selanjutnya.

2. Proses Transmisi Listrik 


Proses ini merupakan proses lanjutan setelah proses pembangkitan listrik. Pada proses ini listrik ditransmisikan menggunakan alat transmisi yang biasanya merupakan saluran dengan tegangan tinggi. Prosesnya kurang lebih sebagai berikut :

· Penaikan Tegangan dari Pembangkit

Pembangkit listrik yang menghasilkan tegangan rata – rata 11 kV dari genarator dinaikkan menggunakan alat berupaTrafo Step Up menjadi tegangan 70 kV dan 150 kV bahkan 500 kV yang merupakan tegangan ekstra tinggi. Tujuan dari penaikan tegangan ini adalah bertujuan untuk mengurangi kerugian akibat hambatan pada kawat penghantar selagi proses transmisi.

· Pentransmisian Listrik pada Saluran

Tegangan tinggi yang sudah dihasilkan dari pembangkit dan travo harus ditransmisikan menggunakan saluran. Di Indonesia kita mengenal adanya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) serta ditransmisikan melalui perantara Gardu Induk (GI).

Pada Gardu Induk proses transmisi tetap berlangsung sembari dilanjut pada proses distribusi. Biasanya voltasenya menjadi tegangan menengah 20 kV bila ingin didistribusikan ke rumah - rumah.Saluran transmisi baik tegangan tinggi atau ekstra tinggi berbentuk tower mirip telpon celuler yang dihubungkan dengan kabel besaryang ditempatkan di pinggir jalan, gunung, dan tempat lainnya. Sedangkan Gardu Induk merupakan bangunan yang berisi beberapa tower dan Saluran Transmisi

3. Proses Distribusi Listrik 


Proses ini merupakan tahapan terakhir penyaluran listrik agar sampai ke rumah masing – masing pelanggan listrik. Awalnya listrik dari Gardu bertegangan tinggi (150kV) coba diturunkan menjadi tegangan lebih kecil (20kV) menggunakan trafo step down. Tujuannya adalah menyesuaikan dengan kebutuhan listrik rumahan yang bertegangan rendah.

Setelah proses tersebut menghasilkan listrik tegangan 20 kV, listrik harus melalui jalur distribusi yang bernama SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah), yang merupakan saluran listrik untuk kebutuhan rumah. Pada saluran ini juga terdapat trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan lagi sesuai dengan kebutuhan listrik rumahan, trafo ini disebut dengan trafo distribusi.

Proses terakhir ialah penuruan tegangan daridari 20 kV menjadi tegangan standar rumahan (380/220 V) melalui trafo distribusi. Langkah ini merupakan penurunan tegangan akhir karena listrik sudah dapat didistribusikan menggunakan saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) hingga sampai ke rumah anda. Dari sinilah listrik sudah bisa dinikmati oleh pelanggan sesuai kebutuhan sehari - hari.

Demikianlah penjelasan menenai bagaimana listrik bias sampai ke rumah kita, tentu prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Oleh sebab itu kita wajib bijak dalam menggunakan listrik karena proses yang dihasilkan cukup rumit dan kompleks. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda.

Belum ada Komentar untuk "Bagaimana Listrik Sampai ke Rumah?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel