Resistansi, Reaktansi dan Impedasi
Bagi anda yang megnenal dunia kelistrikan mungkin sudah tidak asing dengan hambatan listrik yang terjadi pada isntalasi listrik. Dalam beberapa kondisi hambatan – hambatan ini dikenal dengan beberapa istilah yang harus diketahui dan dipahami. Ada beberapa istilah yang sering terjadi pada hambatan listrik yaitu resistansi, reaktansi, dan impedansi.
Bagi sebagian orang ketiga istilah tersebut masih asing terdengar karena kurang memahami listrik secara lebih jauh. Oleh karena itu tidak ada salahnya untuk memahami ketiga istilah tersebut melalui membaca tulisan kami berikut ini.
A. Penjelasan Resistansi
Resistansi (Resistance) atau istilah lengkap adalah Resistansi Listrik (Electrical Resistance) sejatinya adalah kemampuan sebuah materi atau bahan atau benda untuk memberi hambatan pada arus listrik. Secara sederhana arus listrik merupakan muatan listrik yang mengalir dalam satu waktu dan terdiri atas elektron.Elektron ini bisa dihambat menggunakan bahan yang dinamakan resistor, sedangkankemampuan menghambat arus listrik ini disebut dengan resistansi.
Karena Resistansi adalah suatu hambatan listrik, maka padasatu rangkaian listrik hal ini disimbolkan dengan satuan Ohm (Ω). Satuan ini seperti satuan lainnya memiliki kelipatan seperti Kilo Ohm, Mega Ohm, Giga Ohm, dan kelipatannya.
Dalam rangkaian listrik biasanya setiapkonduktor memiliki bahan yang dapat menghambat arus listrik atau memiliki resistansi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
· Jenis bahan, setiap bahan memiliki resistansi berbeda – beda semisal tembaa yang resistansinya tergolong rendah dibanding bahan baja.
· Panjang Konduktor, bahan penghantar yang ada memiliki resistansi tinggi apabila apabila memiliki ukuran semakin panjang.
· Luas Penampang, nilai resistansi konduktor semakin besar apabila diameternya semakin kecil
· SuhuKonduktor, nilai resistansi semakinbesar apabila suhu pada penghantar semakin meningkat.
Dalam rangkaian listrik atau komponen yang dapat menghambat arus listrik disebut Resistor. Resistor memiliki resistansi dalam jumlah tertentu untuk menghambat dan menurunkan arus listrik, sertamenurunkan tingkat tegangan listrik dalam rangkaian.
B. Penjelasan Reaktansi
Reaktansi merupakan reaksi dari komponen pada sirkuit/rangkaian listrik atas perubahan arus listrik / tegangan listrik karena adanya kapasitasi dan induktansi. Biasanya komponen listrik memiliki medan tertentu dan beraksi menghambat perubahan potensial listrik dan menghambat perubahan arus listrik. Ada dua jenis reaktansi yang dikenal saat ini yaitu sebagai berikut :
1. Reaktansi Induktif
Reaktansi Induktif merupakan jenis reaktansi akibat adanya induksi pada sebuah rangkaian karena adanya induktor. Induktor adalah komponen elektronika yang dapat menimbulkan medan magentsaat dialiri arus listrik dan menyimpan arus listrik meski waktunya cukup singkat.
Induktor merupakan komponen listrik yang dapat menghantarkan arus listrik searah (DC) sehingga menghambat arus listrik bolak-balik (AC). Jadi Reaktansi Induktif atau hambatan listrik yang terjadi karena adanya Induktor dan mempengaruhi arus listrik AC (sinyal AC). Hambatan aliran listrik ini jelas terjadi apabila listrik mengalir lewat induktor pada rangkaian AC .
Reaktansi induktif dinilai melalui satuan Ohm (Ω) seperti halnya resistansi. Sedangkan simbol dari reaktansi induktif adalah ‘XL‘. Reaktansi indukti dapat dihitung persamaan berikut :
XL = 2 π f L
Keterangan :
XL = Reaktansi Induktif (Ohm)
Π = Phi(3,14)
f = Frekuensi (Hz)
L = Induktansi (Henry / H)
2. Reaktansi Kapasitif
Reaktansi kapasisitif merupakan jenis reaktansi yang diakibatkan oleh adanya kapasitor pada rangkaian listrik. Kapasitor adalah komponen listrik ayang bisa menyimpan listrik dalam waktu sementara. Kapasitor dapat diberi tegangan listrik dan mengisi muatan listrik sesuai dengan kapasitasnya. Kapasitor juga dapat membuang muatan apabila tegangan yang diberikan berkurang, hal ini berlaku jika kapasitor diberi teganan arus DC.
Akan tetapi bila kapsitor diberi tegangan AC yang memiliki tegangan dan polaritas berubah – ubah, maka kapasitor akan mengisi dan membuang muatan secara terus menerus sesuai frekuensi tegangan AC tersebut. Sehingga pada proses tersebut akan terjadi pembatasan arus oleh sifat resistansi pada kapasitor itu sendiri. Resistansi yang timbul pada kapasitor di arus AC inilah yang disebut dengan reaktansi kapasitif.
Reaktansi kapasitif memiliki satauan Ohm (Ω) dan memiliki simbol Xc. Besar nilai reaktansi kapasitif bervarias tergantung tegangan yang diberikan, tidak selamanya tetap seperti resistansi yang memiliki kelipatan. Rumus sederhana dari reaktansi kapasitif adalah sebagai berikut :
XL = 2πfL
Dimana :
XL = Reaktansi Induktif dalam satuan Ohm (Ω)
π (pi) = 3,142 (desimal) atau 22÷7 (fraksi)
f = Frekuensi dalam satuan Hertz (Hz)
L = Induktansi Induktor dalam satuan Henry (H)
C. Penjelasan Mengenai Impedansi
Impedansi (Z) merupakan nilai hambatan yang dapat diukur terhadap arus bolak balik. Impedansi merupakan hambatan yang berasal dari gabungan induktor dan kapasitor listrik pada suatur rangkaian.
Jadi untuk mengetahui nilai dari impedansi anda perlu tahu nilai dari seluruh hambatan dan impedansi dari induktor dan kapasitor yang menghasilkan nilai bervariasi terhadap arus listrik yang juga tergantung pada perubahan arus. Impedansi memiliki satuan Ohm dan dapat dihitung melalui rumus sederhana impedansi adalah sebagai berikut :
· Impedansi Biasa
Z = RR dihitung dari nilai XLatauXCapabila hanya salah satu yang diketahui
· Impedansi Rangkaian Seri
Z = √(R2 + X2) , Jika X hanya diketahui salah satu
Z = √(R2 + (|XL - XC|)2), JikaR, XL, dan XCdiketahui seluruhnya
· ImpedansiTerhadap Daya Listrik
P = V2 / Z
· P = daya (watt)
· V = tegangan (volt)
· Z = impedansi (ohm)
Demikian penjelasan kami mengenai resistansi, reaktansi, dan impedansi. Mungkin masih banyak yang belum bisa kami paparkan dalam tulisan ini, namun semoga bisa menambah wawasan anda mengenai tiga istilah tersebut. Semoga bermanfaat bagi anda
Belum ada Komentar untuk "Resistansi, Reaktansi dan Impedasi"
Posting Komentar